Politik menurut Aristoteles adalah seni untuk mempengaruhi orang lain untuk mendapatkan kekuasaan demi kepentingan kelompok. Namun pada praktiknya adanya kecendrungan kekuasaan itu ditujukan hanya untuk kepentingan pribadi politikus. Untuk mempengaruhi orang lain seorang politikus atau lebih tepatnya calon politikus selayaknnya memiliki konsep diri yang tinggi serta ego strength yang cukup kuat untuk dapat mempengaruhi orang lain tersebut, bukannya dirinya sendiri yang jatuh dalam jurang hitam keterpurukan akibat buta dengan kekuasaan.
  Calon politikus di Indonesia dikenal dengan sebutan calon legeslatif. Calon legeslatif dipilih dari perwakilan tiap partai dan sering terjadi pemilihan caleg tersebut dilakukan dengan tidak semestinya misalnya hanya mengandalkan kepopuleran caleg (dalam hal ini artis). Partai sering kali tidak melakukan seleksi dalam pemilihan caleg yang akan diajukan dalam Pemilu (pemilihan umum). Pernahkan terpikirkan oleh partai politik akan kerentanan gangguan psikologis yang akan dialami caleg saat tidak terpilih menjadi anggota dewan?. Atau pernahkah terpikirkan oleh partai politik apakah caleg yang mereka calonkan itu memiliki stabilitas emosi yang cukup memadai untuk menirima apapun hasil dari pemilu?.  
  Depresi pada caleg bukanlah hal yang luar biasa setelah Pemilu. Pemerintah yang berhubungan dengan kesehatan jiwa sudah memprediksi akan adanya caleg yang mengalami depresi. RSJ menyiapkan sejumlah psikiater dan psikolog bahkan kamar VIP di RSJ untuk menampung caleg yang depresi. Bahkan banyak tulisan-tulisan tentang kecendrungan caleg yang depresi setelah Pemilu. Dibawah ini akan dipaparkan fakta tentang caleg yang mengalami depresi serta dicoba untuk dianalisis.
 Fakta-fakta  caleg yang mengalami depresi
 
 Caleg  dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Banjar, Jawa Barat,  Srihayati, 23, ditemukan tewas gantung diri sekitar pukul 07.30 WIB  Selasa(14/4).Ibu muda yang mencalonkan diri untuk daerah pemilihan  (dapil) I Kota Banjar dengan nomor urut 8 itu ditemukan tewas di  sebuah saung bambu di Dusun Limusnunggal RT01/01, Desa  Bangunjaya,Kecamata n Langkaplancar, Kabupaten Ciamis.
  Seorang  calon legislatif (caleg) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan  (PDIP), Pahala Sianipar ditemukan tewas di kediamannya, Senin  (19/04) malam. Ia tewas bunuh diri akibat menenggak obat pembasmi  serangga di dalam kamarnya. Di kediamannya Jalan Pintu Air,  Kecamatan Medan Kota.
  Seorang  calon legislator daerah pemilihan Tangerang, di perumahan elit Alam  Sutera Kunciran, stres dan marah-marah karena kalah dalam pemilu  legislatif 9 April lalu.Sekitar pukul 17.00 WIB (9/4) saat  penghitungan suara dilakukan, seorang pria (40) yang merupakan caleg  dari partai tertentu, terlihat frustasi saat mengatahui kalah dalam  perolehan suara. Dia merangkak di pinggir jalan dengan membawa-bawa  cangkir sambil meminta-minta uang kepada orang yang berlalu lalang,  katanya kembalikan uang saya, kata caleg itu.
  Salah  seorang caleg Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI) dari  Bulukumba; Andi Langade Karaeng Mappangille Minggu (12/4) bersama  tim suksesnya nekat melakukan penutupan jalan sepanjang 3 km.  Tindakan tersebut diduga akibat perolehan suaranya yang tidak  mencukupi menjadi caleg terpilih.
  Seorang  caleg di Cirebon, Jawa Barat, kini sering melamun dan mengurung  diri. Nasib ini menimpa Iwan Setiawan, caleg Partai Patriot asal  Kabupaten Kuningan. Apa yang dialami Iwan ini bisa jadi hanya satu  dari banyak kasus yang bakal terjadi. Setelah mengetahui hasil  penghitungan suara tidak sesuai harapan, pria berusia 29 tahun ini  mendadak menjadi pendiam dan sering mengurung diri di kamar.  Keluarganya menduga, perilaku Iwan Setiawan terjadi karena  kekalahannya dalam pemilu 9 April lalu. Iwan Setiawan memang telah  menghabiskan uang yang banyak untuk kampanye. Setidaknya Rp 300 juta  ludes dibayarkan.
  Di  Kalimantan Tengah muncul dua caleg dan tiga simpatisan partai yang  mengalami tekanan psikis. Dua dari lima orang itu mengalami gangguan  jiwa ringan atau stres, seorang gangguan jiwa sedang atau depresi.  Dua lainnya mengalami gangguan jiwa berat: terus mengoceh, murung,  serta tak mau makan serta Minum. Kelimanya kini dirawat di Balai  Kesehatan Jiwa Masyarakat Kalawa Atei, Kalteng.
 
 Analisis    
 
  Adanya  keinginan bunuh diri baik yang belum dilaksanakan maupun yang telah  terlaksana. Pada fakta diatas caleg dari Jawa Barat melakukan bunuh  diri dengan gantung diri satu minggu setalah pemilu dan caleg dari  Medan melakukan bunuh diri dengan meminum racun serangga.
  Caleg  tidak bisa berpikiran jernih dalam menerima hasil dari pemilu, yaitu  caleg dari Tanggerang menjadi frustasi dengan merangkak di pinggir  jalan dan membawa-bawa cangkir sambil meminta-minta uang kepada  orang yang berlalu lalang, katanya kembalikan uang saya, kata caleg  itu.
  Penurunan  kesenangan pada minat yaitu terjadi pada iwan setiawan yang menjadi  pendiam dan mengurung dalam kamar.
  Mood  yang depresi yaitu terjadi pada caleg Kalimantan tengah yang terus  mengoceh.
  Penurunan  berat badan karena tidak ada minat dalam makan dan minum.
 
  Faktor  sosial-lingkungan
 
  Depresi mayor pada caleg disebabkan oleh kenyataan bahwa dirinya tidak memperoleh suara yang cukup sebagai persyaratan menjadi anggota dewan. Kenyataan yang lebih rumit adalah, caleg sudah banyak berkorban untuk memperoleh suara tersebut terutama dalam hal financial cost. Caleg sudah mengeluarkan dana yang cukup besar kurang lebih 200 juta, tetapi caleg tersebut gagal menjadi anggota dewan. Ditambah lagi dana yang dikeluarkan tersebut hasil dari hutang atau menggadaikan perabot rumah. Kondisi ini peristiwa hidup yang sangat menekan pada diri caleg yang akibatnya menderita depresi mayor.
 Faktor  behavioral
 
  Faktor behavioral yang menjadikan caleg depresi adalah kurangnnya reinforcement dari orang-orang yang dianggapnya akan memilihnya. Kenyataan bahwa pemilih yang dianggapnya akan memilihnya ternyata tidak memilihnya tentunya akan membuatnya menjadi depresi mayor.
  Interaksi negative dari keluarga terutama keluarga yeng memiliki EE (Express Emotion) yang tinggi dapat menambah depresi pada caleg. Keluarga yang dengan tegas menyatakan kekecewaan serta tuntutan  keluarga agar individu tersebut menjadi anggota dewan dapat membuat caleg menjadi depresi setelah mengetahui hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan.  
 Faktor  emosional kognitif
 
  Melihat dari teori psikoanalisis depresi pada disebabkan oleh kemarahan yang diarahkan kedalam dirinya yang mana dia gagal dalam pemilihan. Narsistik berperan dalam depresi yang dialami, karena pada awalnya caleg cukup yakin dan percaya diri apalagi ditambah dengan kampanye yang dilakukan, namun pada kenyataannya dia tidak terpilihlah yang menyebabkan self esteemnya menjadi jatuh dan akibatnya adalah depresi.
  Caleg yang depresi mengalami kesulitan dalam melakukan coping stress. Kepercayaan diri yang tinggi pada caleg membuatnya menjadi overestimate sehinga tidak ada antisipasi tentang kegagalan yang mungkin saja terjadi. Hal ini menyebabkan caleg tiadak siap dan tidak cukup mampu melakukan coping stress.
  Tujuan hidup caleg dalam mencalonkan diri menjadi anggota dewan tersebut yang hanya untuk kepentingannya sendirilah yang mungkin menjadi penyebab depresi. Tujuan hidup yang hanya untuk kepentingan diri sendiri dampaknya juga akan menyerang dirinya sendiri dalam bentuk tekanan peristiwa kegagalan yang menimpanya.
 -     
                          |         No.                      |               Segitiga       kognitif depresi        |      
           |         1.                                                    2.                                                     3.        |               Pandangan       negative tentang diri sendiri                       Pendangan       negative tentang lingkungan                                      Pandangan       negative tentang masa depan        |               Setelah       pemilu caleg merasa tidak berhargakarena gagal dalam       pemerolehan suara di pemilu        Memandang       lingkungan sudah berhianat dengan dirinya karena caleg telah       berkorban (dalam bentuk financial)namun tetap tidak terpilih        Setelah       tidak terpilihnya menjadi anggota dewan membuat dirinya tidak       punya lagi masa depan yang akibatnya caleg melakukan tindak       bunuh diri.        |