aku

aku

Senin, 13 Juni 2011

gossip

Siapakah diantara kita yang suka bergosip?? Ehm,, sepertinya banyak diantara kita yang suka bergosip. Buktinya?? Yah,,liat aja acara gossip di tv yang gak ada matinya. Artinya, rating acara gossip tinggi, tentunya karena banyak manusia yang menyukai gossip. Akibatnya,, setiap hari kita diberi makan gossip. Ada acara gossip di pagi hari untuk sarapan, pas siang hari kita juga disuguhin makan siang gossip, sore pun ada untuk makan sore dengan acara gossip yang dikupas secara mendalam dalam gossip investigasi .
Tidak, aku tidak suka acara infotainment di televis, aku lebih suka melihat sinetron korea dan talk show yang bermuatan pendidikan. Aku tak suka acara gossip, karena acara gossip itu tidak mendidik. Apaan itu acara gossip, gak mutu?!. Tapi kenyataannya, aku tetap menonton acara itu. Oh sungguh memalukan?!
Maka dari itu dengan lantang aku mengucapkan “Aku cinta Gosip!”. Mungkin saat sendirian, aku gak bakalan nonton acara gossip, namun ketika berkumpul dengan teman-teman kos, begitu menyenangkannya menonton acara itu. Apalagi ada skandal yang dikupas setajam silet. Oh kita-kita akan mengomentari para artis-artis, mungkin kita mengupasnya lebih tajam dari silet, barangkali setajam golok . Kalau dipikir-pikir lagi, emang siapa tuh artis, kenalan juga kagak pernah tapi kita membuang-buang tenaga untuk ngobrolin mereka berjam-jam. Kalau gini siapa yang rugi??? Aku dong pastinya, menghabiskan waktu yang tidak berguna. Tapi hati kecilku melakukan rasionalisasi yang tidak logis dengan mengatakan “Lho, gak apa-apa ngegosipin artis bareng,toh kamu jadi bisa akrab dengan teman-temanmu”. Hello, mengakrabkan diri tak harus dengan gossip kan?? Oh manusia yang bernama arum, betapa tidak kreatifnya dirimu sehingga mengakrabkan diri dengan cara bergosip?!”
Aku kecanduan dengan gossip. Tanpa aku sadari setiap hari aku terlalu banyak meminum minuman yang bernama gasip hingga aku mabuk. Semakin hari kadar gossip semakin banyak yang akibatnya kadar kecanduanku pun semakin tinggi. Bergosip sungguh terasa mengasikkan apalagi dengan banyak orang. Semakin banyak orang, semakin menyenangkan bergosip. Hmm.. Indahnya bergosip
Mungkin sekarang aku malah menjadi gossip addict, orang yang begitu tergila-gilanya dengan gossip. Padahal sebenarnya apa sih esensi dari gossip, mungkin saat aku bisa berpikir dengan akal sehat aku akan mengatakan “Gossip is nothing”. Esensi dari gossip menurutku adalah membicarakan orang. Tidak masalah jika kita membicarakan tentang kebaikan-kebaikan orang lain karena itu mungkin akan mengispirasi dan memotivasi kita akan kisah-kisah orang-orang hebat. Akan tetapi ayo kita melakukan survey, topic apa yang sering kita bicarakan saat bergosip, kebaikan orang lain ataukah kejelekan orang lain??? Kalau aku, aku akan menjawab kalau akau sering bergosip tentang kejelekan orang lain daripada kebaikannya. Mungkin 98% dari obrolanku di dalam pergosipan adalah kejelekan orang lain dan hanya 2% aku membicarakan kebaikanya. Dan yang lebih buruknya, kita akan menam-nambahkan suatu cerita yang tidak benar agar pergosipan tampak seru?!.Padahal saat kita membicarakan orang lain itu sama dengan halnya kita memakan daging busuk saudaranya *kalau tidak salah, hehehe *
Aku kadang tidak mengerti dengan diriku sendiri. Dimanapun berada, dengan keadaan yang sibuk atau enggak, aku masih sempat-sempatnya bergosip. Di kos, saat lagi santai, aku bisa bergosip santai dengan teman-teman kos. Bahkan, ditengah banyaknya tugas di kantor, aku masih sempat-sempatnya bergosip. Tema gosipnya adalah kejelekan bos, keburukan teman kerja bahkan kejelekan artis *maafkan aku bos, teman-temanku dan artis Indonesia, hehehe *
Saat aku menulis ini, beberapa detik aku melakukan sedikit perenungan kenapa aku begitu jahatnya membicarakan bosQ, orang yang memberi aku pekerjaan dan menggajiku. Kenapa juga aku begitu jahatnya membicarakan keburukan teman-teman kantor yang begitu baiknya menerima diriku dengan tangan terbuka dan membagi ilmu tentang dunia kerja kepadaku. Dan kenapa juga begitu bodohnya ku membicarakan artis yang kenal mereka aja enggak, tapi mau-maunya ngobrolin mereka. Kadang aku memang tidak mengerti dengan diriku sendiri hhehe \/. Mungkin ada beberapa alasan mengapa aku merasa begitu bersemangat bergosip:
1. Aku iri dengan orang yang aku gosipin. Dengan aku membicarakan semua kejelekan orang itu, paling tidak aku merasa aku lebih baik dari mereka, padahal itu mungkin bentuk dari rasa iriku yang tidak bisa sehebat dia.
2. Aku adalah orang yang tidak tahu malu. Betapa memalukannya diriku ini, aku membicarakan kejelekan orang lain, padahal aku memiliki bermilyar-milyar kejelekan dan aku tidak lebih baik dari orang yang aku gosipin. Ketika aku bercermin, dengan PDnya aku mengatakan “Oh arum, betapa cantik dan baiknya dirimu”, padahal kenyataannya aku seperti lumpur yang bau dan menjijikkan.
3. Aku menderita rabun dekat, hehehe.. Lah wong kejelekan sendiri yang begitu dekat gak keliatan, tapi sanggup melihat kejelakan orang lain yang jauh dari diriku.
4. Aku adalah orang yang tidak tahu berterimakasih. Lah orang yang begitu baik denganku malah aku jelek-jelekkan. Oh sungguh tololnya, sungguh tidak tahu berterimakasih.
5. Aku adalah orang yang sangat sombong, lah wong aku merasa paling oke saat membicarakan kejelekan orang lain padal cemen.
6. Aku adalah sesosok manusia cemen. Yaiyalah cemen, aku ngegosipin orang lain saat dia tidak ada di dekatku, coba dia ada di dekatku, mati kutu dah aku. Cemen buat ngegosipin dia di depannya. Memalukan?!

Setelah aku pikir-pikir, banyak sekali dampak negative dari bergosip. Salah satunya misalnya menurunnya produktivitas kerjaku karena banyak waktu yang terbuang percuma gara-gara lama bergosip. Dampak lainnya juga berpengaruh dalam pergaulan. Mungkin aku bakalan dibilang biang gossip dan tidak akan dipercayai oleh teman-teman untuk memegang rahasia penting mereka dan lebih buruknya aku akan kehilangan banyak teman.
Maafkan aku, maaf ini untuk semua orang yang pernah jadi bahan gosipku. Aku mencintai kalian


Malang, 16 Mei 2011
Arumaniz@cida_mura

Minggu, 20 Maret 2011

Surat Terakhir Untukmu (Mungkin)

Teruntuk seseorang yang pernah menjadi kakakQ….

Mungkin ini adalah surat terakhirku untukmu sebelum aq men’delete’ semua tentangmu dari file memori indahku..

Mungkin juga kau akan mengatatakan “Lancang sekali kau menulis surat untukku”

Mungkin kau jugan akan mengatakan “Sudah lupakan aku, jangan kau ganggu hidupku lagi”

Mungkin kau juga akan mengatakan, “Kau perempuan jalang, tak pantas untuk masuk dalam lembaran hidupku”

Tapi, tenang saja kakakku sayang, aku tak akan selancang itu mengirimkan surat hina ini untuk dirimu yang suci bagaikan malaikat. Aku hanya ingin menuliskan surat ini sebagai caraku untuk mengenangmu yang mungkin untuk terakhir kalinya..

Aku hanya ingin kau tau apa yang aku rasakan, walaupun mungkin kau tak ingin tahu itu.

Aku hanya ingin kau sedikit merasakan apa yang aku rasakan, walupun mungkin kau tak sudi.

Aku hanya ingin kau meminta maaf atas semua yang kau lakukan, walaupun mungkin kau tak pernah merasa bersalah.. Ya, kau seorang malaikat yang tak punya salah, kau tak perlu minta maaf, karena semua memang salahku..

Mungkin perkenalan kita, pertemuan kita adalah kesalahan terbesar dalam hidupmu..Tapi, sungguh aku tak pernah menyesalinya. Aku belajar banyak hal darimu. Belajar tentang kebaikan, ketulusan, dan tentang bagaimana menjadi kakak (karena aku tidak pernah menjadi kakak yang baik untuk adikku).

Mungkin keakraban kita yang berjalan begitu singkat, akhirnya dengan singkat pula berakhir..Tapi sungguh aku menikmatinya. Aku melihat sosok laki-laki baik hati selain ayahku ada pada dirimu.

Mungkin karena hubungan kita yang diawali dengan sebuah kebohongan, harus berakhir karena kebohongan besar..

Tapi aku bersyukur karena aku telah meminta maaf, walaupun aku tidak tahu kau memaafkanku atau tidak. Tapi tenang saja aku memaafkan kebohonganmu dengan tulus (atau anggap saja tulus)

Mungkin keakraban kita, membuat perempuan itu, perempuan yang sangat kau cintai meradang marah dan terbakar api cemburu, bahkan menghinaku. Tapi tetap saja aku tak bisa membencinya karena aku tahu kau begitu mencintainya.

Mungkin perempuan itu menduga aku mencintaimu. Tapi apakah cinta itu?. aku tak mengerti cinta dan kau tau itu kan??

Mungkin aku memang mencintaimu.. Tapi bukan “mencintai” seperti ini. Aku mencintaimu tidak seperti aku mencintai lelakiku yang penuh romantisme, detakan jantung yang tidak teratur dan sedikit ‘keribetan’. Aku mencintaimu dengan penuh penghormatan sebagai cinta seorang saudara ke saudara yang lebih tua karena aku tak punya seorang kakak. Dan aku rasa kau tahu itu.

Mungkin kita harus menyamakan persepsi tentang cinta. Aku mencintaimu bukan untuk menyakiti hati perempuan itu dan akhirnya membuat kau terpuruk karena perempuan itu berniat meninggalkanmu.

Mungkin kau tidak pernah tahu betapa menyedihkan ketika kau terpuruk saat perempuan itu berniat meniggalkanmu. Tapi aku tak bisa melakukan apapun untuk membantumu.

Mungkin melupakanku dan menganggap tidak pernah bertemu denganku bahkan menganggap aku tidak pernah ada di dunia ini, akan lebih baik untuk kita semua

Mungkin kau tidak tahu betapa bahagianya diriku saat kau dan perempuan itu berjanji kepada Tuhan untuk selalu bersama dalam suka dan duka.

Tapi maafkanlah diriku yang tidak dapat menyaksikan kebahagianmu itu karena aku merasa tidak pantas hadir dalam pestamu yang suci itu.

Mungkin kau tak akan pernah membaca surat ini..

Dan mungkin perempuanmulah yang akan membaca surat ini.

Mungkin perempuan itu akan mengatakan “DASAR MUNAFIK” atau akan mengatakan “DASAR PEREMPUAN KEGATELAN” saat membaca surat ini di facebookku atau blogku.

Tapi aku tak peduli,,

Karena aku tahu Tuhan mempertemukan aku denganmu dengan tujuan.

Mungkin tujuan Tuhan mempertemukanku denganmu adalah agar aku belajar tentang kehidupan dari dirimu.

Terimakasih untuk segalanya..

Terimakasih telah hadir dalam hidupku dengan sejuta kenangan indah dan tidak indah.

Semoga kau selalu berbahagia dengan perempuanmu..

Untuk terakhir kalinya, ijinkanlah aku meminta maaf atas kelancanganku masuk dalam hidupmu dan kelancanganku menulis surat ini.



Dengan rasa penuh hormat padamu


Cida_murA

Selasa, 08 Maret 2011

undangan pernikahan

Beberapa hari yang lalu aku mendapat undangan pernikahan lewat facebook dari seseorang (seorang cewek) sebenarnya tidak ingin aku ingat. Awalnya dia add aq di fb, truz aku langsung confirm aja. Sebenarnya aku gak tau maksud dia, dia kan benci banget ma aku, aku kan cewek munafik n kegatelan (menurut pendapatnya).
Setelah beberapa hari peristiwa "add" itu, dia men tag aq sebuah foto. Dan eng,,i eng,,ternyata foto yang di tag ke dakuw adalah foto undangan pernikahannya. Undangan pernikahannya kakak dan cewek itu. Aih apa sih maksudnya..Mungkin minta restu dan doa dari aku ya??Yaudah met menempuh hidup baru ya kakak dan mbk ****. Moga kalian bahagia. Aku merestui kalian kok :).
Aku berharap setelah pernikahan ini kamu gak benci aku lagi, toh kakak nikah kan ma kamu. Aku berharap bisa segera menyusul kalian. hohoho *sambil celingak-clinguk mencari cowok ganteng bwt dijadiin suami,,hihihi *
Aku pengan dateng ke pernikahan kalian, tp takut diusir..hehehe :). doaQ slalu menyertai kalian.
semoga bahagia :)
hmm..aku slalu suka mendapat undangan pernikahan. :)

perpus kota malag 9 maret 2011