aku

aku

Sabtu, 28 Maret 2009

Sexuality

Aku sering bertanya kenapa sex hanya dilakuakn beberapa menit itu bisa menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Aku pernah dengar dari dkter Boyke, kalo satelah melakukan hubungan seksual dan mengalamai orgasme, maka otak akan menghasilkan enzim endorphin, efeknya adalah akan membuat orang senang. Disisi lain karena kebutuhan seksual tersebut bisa-bisa orang akan melakukan krimunalitas, misalnya pemerkosaan, sodomi, dll. Aku sering bertanya-tanya kenapa bisa seperti itu. Apa sih yang sebenarnya terjadi dibalik seksualitas itu?

Aku menemukan jawabannya saat mengikuti kuliah psikologi dalam. Ternyata hubungan seksual yang dilakukan oleh orang dewasa pada hakikatnya mendampakan kenikmatan saat mereka berada dalam kandungan. Jadi seks itu merupakan representasi simbolik menyatu dengan ibu. Laki-laki menaruh penisnya disimbolkan sebagai anak yang kembali kedalam rahim ibu sedangakan perempuan mencapai kepuasan dengan merepresentasikan dirinya menjadi bayi dalam rahim ibu. Intinya setiap kenikmatan merupakan tujuan akhir untuk menghidupkan kembali kenikmatan dalam kandungan yang hilang saat kelahiran. Jadi, gak salah akalu emang sering kali banyak orang yang melakukan segala cara baik legal amupun illegal untuk mendapatkan seks karena sebenarnya manusia merindukan keadaan saat dalam kandungan yang merupankan “surga” karena disana segaala kenikmatan diperoleh


Kamis, 05 Maret 2009

mencintai itu seharusnya to letting go

Seringkali kita mengatakan mencintai seseorang, tapi perilaku kita mengekang orang yang kita cintai untuk bergaul dengan orang lain. Apakah itu sebenar-benarnya cinta?. Bukannya kalu kita mencintai seseorang, maka kita harsu sepenuhnya mempercayai dia?
saat mata kuliah psikoterapi, saya mendapat informasi tentang cinta. Cinta seharusnya itu to letting go. Jadi kita tidak boleh mengintimidasi orang yang kita cintai. Biarkanlah semua berjalan apa adanya. Mengalir seperti air. Biarkan orang yang kita cintai menjadi dirinya sendiri dan melakukan apa yang dia suka, tentunya kita bisa mengingatkan kalau dia berbuat salah, tapi tidak dengan memaksakan kehendak kita.
saat kita memaksakan kemauan kita pada orang yang kita cintai, sebenarnya kita bukan mencintai, tapi kita ingin dicintai. Kita menginginkan cinta, dan berharap sepenuhnya memilikinya, padahal dia bukanlah milik kita. sebenarnya saat kita dengan tulus mencintai kita sebenarnya juga akan mendapatkan cinta yang tulus juga. so jangan takut untuk mencintai, karena dengan mencintai, otomatis kita akan dicintai. dengan siapapun itu

kita hanya memfungsikan otak 20%

Saat kita merasa stress dengan beban kerja ataupun beban belajar, sering kali kiat merasa depresi. Bahkan seringkali kita menghindari pekerjaan yang membuat kita stress, padahal dengan kita stress (dalam artian kadar stress dengan taraf normal) sebenarnya kita memacu semua kemampuan kita untuk segera menyelesaikannya dan akhirnya kita akan semakin produktif.
Saat kita diberikan kewajiban untuk mengerjakan sesuatu, seringkali kita merasa tidak mampu. Padahal Tuhan memberikan kiita anugrah otak yang luar biasa yang mempu untuk menyerap berjuta-juat informasi dan berpikir. tahukah, sebenarnya manusia hanya memfungsikan otaknya maksimal 20% saja?. so bagaimana dengan kemampuan otak kita yang 80 %?
jadi gak ada alasan buat kita merasa tidak mampu. sebenarnya kita mampu, hanya saja kita males buat melakukan itu. optimalkan kemampuan kita semua. kita pasti bisa. SEMANGAD